Toko Pasutri

1/28/2013

Puting Susu Mengeras Berarti Terangsang? Ah, Belum Tentu


Puting payudara baik pada pria dan wanita sama-sama bisa mengeras saat ada rangsangan seksual atau orgasme. Tapi apakah hanya rangsangan seksual yang bisa membuatnya 'menegang'?

"Pada wanita, saat sexual arousal (bergairah) buah dada mulai membesar dan putingnya mengeras. Tapi pada pria, kalau lagi orgasme maka putingnya mengeras," jelas Dr Andri Wanananda, MS, seksolog dan pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, saat dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (9/1/2013).

Menurut Dr Andri, perubahan pada puting ini terjadi karena pengaruh hormon yang dirilis saat tubuh terangsang dan siap melakukan hubungan seksual. Pada wanita, lanjut Dr Andri, puting payudara juga termasuk dalam zona erotik yang paling sensitif, setelah payudara.

"Urutan zona erotik yang the best di tubuh wanita, payudara, puting, vulva (area genital eksternal perempuan), klitoris, pinggul dan paha dalam. Ini yang the best," tambah dokter yang juga merupakan anggota Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI).

Namun mengerasnya puting tidak selalu terjadi pada saat tubuh terangsang. Nyatanya pada saat suhu dingin, bagian di ujung payudara ini juga dapat mengeras, meksi penyebabnya berbeda dengan saat terangsang.

Dr Andri menjelaskan suhu dingin memang bisa membuat puting mengeras dan tegang, namun hal ini terjadi karena adanya penyempitan pembuluh darah. "Memang bisa mengeras, tapi kalau dibandingkan dengan ketika terangsang itu beda. Lebih hebat yang sexual arousal karena hormonnya yang bekerja," tutup Dr Andri. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/27/2013

Apa Rasanya Punya Puting Lebih dari Dua?


Normalnya, baik laki-laki dan wanita terlahir dengan dua buah puting susu. Meski pada masa pubertas, payudara dan puting pria tak berkembang layaknya wanita. Tapi beberapa orang ternyata terlahir dengan puting tambahan alias punya puting lebih dari dua.

"(Puting tambahan) itu karena bawaan, namanya supernumerary nipple. Salah satunya Anne Boleyn, istri dari Raja Henry VIII di Inggris," jelas Dr Andri Wanananda, MS, seksolog dan pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, saat dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (9/1/2013).

Menurut Dr Andri, puting tambahan ini biasanya tidak terhubung dengan jaringan payudara utama, meski pada beberapa orang juga dapat terhubung dengan kelenjar susu, sehingga puting tambahan tersebut bisa menghasilkan ASI setelah kehamilan.

Puting tambahan ini bisa muncul saat seseorang masih berada di dalam janin atau dalam bentuk embrio. Kondisi ini dikenal dengan banyak nama seperti polythelia, supernumerary nipple, triple nipple, vestigial nipple atau witch's nipple.

Umumnya puting tambahan ini terletak di sepanjang garis susu dan kadang disertai dengan jaringan payudara ekstra. Jika disertai dengan jaringan payudara tambahan maka dikenal dengan polymastia.

Tak hanya itu, puting tambahan ini biasanya juga menjadi zona erotik di tubuh si empunya, meski tak sesensitif puting pada payudara utama.

"Kemungkinan juga sensitif (menjadi zona erotik) tapi ada gradasi," tambah Dr Andri.

Para ilmuwan menduga adanya peran dari gen yang menghasilkan protein yang disebut dengan neuregulin-3 (NRG3), yang akan memberikan sinyal ke sel-sel embrio dan memberitahunya untuk menjadi sel-sel payudara. Sebenarnya semua jenis mamalia memiliki kemungkinan untuk mengembangkan puting tambahan, dan pertumbuhan dari puting tambahan ini juga diklasifikasikan menjadi beberapa tingkatan.

Tingkat pertama dari puting tambahan ini adalah berupa tahi lalat yang menyerupai puting dan tingkat paling tingginya adalah puting yang tumbuh di jaringan susu sehingga bisa menghasilkan ASI pada perempuan, sedangkan pada laki-laki tidak bisa menghasilkan ASI. Puting yang tumbuh di jaringan susu tidak hanya terjadi di bagian dada, karena jaringan susu terletak mulai dari ketiak lalu ke payudara dan selanjutnya turun ke bagian selangkangan perempuan.

Kondisi ini bisa terjadi baik pada laki-laki maupun perempuan, meski lebih banyak kasus terjadi pada perempuan. Beberapa tokoh terkenal diketahui memiliki puting lebih dari 2 seperti Anne Boleyn, istri dari Raja Henry VIII di Inggris serta penyanyi Lilly Allen. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/26/2013

Tak Punya Puting Setelah Payudara Diangkat? Itu Cerita Lama


Mastektomi seringkali harus jadi pilihan untuk mengatasi kanker payudara. Dahulu, orang yang menjalani operasi semacam ini punya ciri khas tidak memiliki puting susu. Namun teknologi berkembang, puting susu kini bisa diselamatkan.

"Sekarang orang mengembangkan teknik untuk mempertahankan daerah puting, terutama untuk golongan kanker payudara yang herediter (diturunkan)," kata Dr Drajat Ryanto Suardi, SpB(K)Onk dari Perhimpunan Onkologi Indonesia, saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (9/1/2013).

Menurut Dr Drajat, pada teknik baru ini mastektomi atau operasi pengangkatan payudara hanya dilakukan terhadap kelenjarnya saja. Seluruh jaringan payudara diangkat, tetapi kulit dan putingnya dipertahankan untuk dibentuk lagi melalui proses rekonstruksi.

Prosesnya kurang lebih berupa pengisian ruang kosong di payudara dengan semacam jelly yang dimasukkan dalam kantong. Bentuk payudara bisa kembali seperti semula, sementara kulit dan putingnya juga tidak perlu dihilangkan sehingga secara estetis lebih memuaskan.

Sayangnya seperti dituturkan oleh Dr Drajat, keberadaan puting payudara hasil rekonstruksi tidak bisa terlalu diharapkan untuk berfungsi seperti sedia kala. Untuk menyusui biasanya sudah tidak bisa karena jarungan dan kelenjar-kelenjarnya sudah diganti dengan jelly.

Kalau sekadar untuk memenuhi kebutuhan estetis, beberapa pasien kanker payudara menyelamatkan puting susunya dengan bantuan tattoist atau seniman tato. Salah satunya Vincent Myers, seorang tattoist yang sudah 10 tahun membantu para pasien kanker payudara.

Dengan jarum dan tinta tato, Myers yang tinggal di Baltimore Amerika Serikat membuat lukisan puting 3 dimensi dengan tingkat kemiripan sangat tinggi. Sedikitnya sudah 3.000 pasien kanker payudara yang ditanganinya, termasuk rujukan dari John Hopkins Medical Center.

"Ketika tato selesai dan mereka melihat hasil akhirnya, kebanyakan wanita merasa sangat emosional karena mereka menyadari masalahnya sudah selesai dan utuh kembali," kata Myers seperti pernah diberitakan detikHealth sebelumnya. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/25/2013

Adakah Bentuk dan Warna Puting yang Ideal untuk Menyusui?


Bentuk dan warna puting payudara dari tiap perempuan tidaklah sama, ada yang berwarna terang dan gelap serta ada yang bentuk putingnya menonjol atau masuk ke dalam. Namun adakah bentuk dan warna puting ideal untuk menyusui?

"Aneka bentuk puting nggak masalah, puting besar atau kecil nggak berpengaruh," ujar Nia Umar, S.Sos, IBCLC selaku Ketua IKMI (Ikatan Konselor Menyusui Indonesia) saat dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (9/1/2013).

Nia menjelaskan bentuk puting kerap disamakan dengan bentuk dot, padahal ini adalah 2 hal yang berbeda. Jika pada dot, cukup sedikit sudah bisa mengisap, tapi bayi yang menyusu maka sebagian besar aerola di payudara masuk ke dalam mulut bayi, karenanya dinamakan breastfeeding bukan nipplefeeding.

"Saat menyusu bayi harus membuka mulut dengan lebar dan mengambil sebagian besar aerola payudara ibu, sekaligus ini membantu otot-otot di lidah, mulut dan rahang untuk berkembang," ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dr Utami Roesli, SpA, IBCLC selaku pakar laktasi bahwa panjang pendek dari puting tidak mempengaruhi proses menyusui, karena kelenturan dari puting yang turut berpengaruh.

"Kalau putingnya masuk ke dalam bisa ditarik-tarik dengan teknik yang benar setelah melahirkan, dan biasanya seiring bertambah usia kehamilan maka puting yang masuk atau datar ini akan menonjol dan kelenturan bertambah," ujar Dr Utami.

Proses menyusui ini sendiri sebenarnya tidak menyakitkan dan ibu harus melakukannya dalam kondisi bahagia agar produksi meningkat dan ASI yang dikeluarkan juga lebih efektif.

"Menyusui itu nggak harus sakit, jika sakit berarti ada yang kurang tepat, bisa karena posisinya yang tidak tepat atau puting terasa sakit," ungkap Nia.

Nia menyarankan jika puting sudah terasa sakit sebaiknya mencari bantuan dari konselor ASI agar bisa segera ditangani, karena puting yang sakit dapat menurunkan hormon oksitosin yang membuat aliran ASI jadi terhambat, karena itu penting sekali membuat ibu menyusui merasa nyaman.

Jadi apapun bentuk puting yang dimiliki, seorang perempuan tetap bisa menyusui buah hatinya. Hal ini karena ada berbagai teknik yang bisa dilakukan untuk membantu melancarkan proses menyusui. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/24/2013

Duh! Susahnya Jika Kanker Payudara Ngumpet di Bawah Puting Susu


Deteksi dini sangat menentukan keberhasilan terapi kanker payudara. Sayangnya dalam banyak kasus, kanker sulit dideteksi karena letaknya berada di bawah puting susu. Lantas bagaimana cara menemukan kanker yang ngumpet di bawah puting?

Dengan pemeriksaan USG (Ultrasonografi), keberadaan sel-sel kanker di bawah puting susu memang sulit dideteksi. Namun dengan pemeriksaan yang lebih lanjut seperti mamografi, sel-sel kanker tidak lagi bisa memanfaatkan puting susu untuk bersembunyi.

Sayangnya mamografi hanya bisa dilakukan pada usia 40 tahun ke atas. Pada perempuan berusia muda, jaringan payudaranya masih terlalu padat sehingga dalam mamografi keberadaan sel-sel kanker tidak bisa dibedakan dengan jaringan padat di sekitarnya.

"Mamografi itu prinsipnya sama seperti kita buat foto, tapi memakai Sinar-X," kata kata Dr Drajat Ryanto Suardi, SpB(K)Onk, seorang ahli bedah kanker dari Perhimpunan Onkologi Indonesia, saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (9/1/2013).

"Padahal struktur payudara (pada orang muda) masih padat, sehingga yang tergambar di film adalah daerah yang padat. Padahal kita mencari bercak-bercak yang kecil, halus di daerah yang padat. Nggak kelihatan, jadi seakan-akan mubazir melakukan mamografi pada orang muda," tambah Dr Drajat.

Meski USG tidak bisa diandalkan dan mamografi juga belum bisa dilakukan, bukan berarti keberadaan kanker pada orang muda tidak bisa dideteksi sama sekali. Menurut Dr Drajat, masih ada teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk mendeteksinya yakni Magnetic Resonance Imaging (MRI).

"Kalau (USG dan mamografi) nggak bisa, kita pakai MRI. Kita bisa (pakai MRI)," tegas Dr Drajat.

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker paling mematikan pada perempuan. Sejak masih remaja, perempuan sangat dianjurkan untuk sering-sering meraba payduaranya sendiri untuk mendeteksi adanya benjolan tidak wajar karena bukan tidak mungkin benjolan tersebut adalah kanker. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/23/2013

Puting Susu Berubah Seperti Ini, Tandanya Kena Kanker?


Puting payudara bisa mengalami perubahan wujud, baik karena pengaruh hormon atau penyakit. Tidak semua berbahaya, tetapi ada pula yang menunjukkan adanya kanker mematikan. Perubahan seperti apa saja yang perlu diwaspadai?

Salah satu perubahan yang perlu diwaspadai adalah munculnya lecet-lecet pada puting susu yang kadang menandakan adanya Paget Disease of the Breast atau kanker paget.

"Namun bukan berarti semua luka lecet itu paget," kata Dr Drajat Ryanto Suardi, SpB(K)Onk dari Perhimpunan Onkologi Indonesia, saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (9/1/2013).

Beberapa perubahan pada puting beserta adalah sebagai berikut.

1. Puting melesak ke dalam
Puting yang melesak (inverted nipple) perlu diwaspadai jika semula normal lalu mendadak berubah. Kemungkinan ada kelainan seperti kanker di dalam jaringan payudara yang karena proses penjalaran lalu memicu retraksi, sehingga puting tertarik ke dalam lalu tenggelam. Jika sejak awal putingnya memang tenggelam, maka tidak ada masalah.

2. Puting bernanah
Keluarnya cairan dari puting (nipple discharge) perlu diwaspadai juga apabila disertai darah maupun nanah. Gejala ini menunjukkan adanya kemungkinan radang, infeksi maupun kelainan di saluran-saluran payudara. Tanpa darah atau nanah, keluarnya cairan umumnya normal terutama saat hamil.

3. Muncul benjolan di puting
Tidak semua benjolan berbahaya, hanya sekitar 15 persen yang berubah menjadi kanker. Umumnya, benjolan pada puting yang perlu diwaspadai sebagai gejala kanker adalah benjolan yang disertai nyeri dan pembengkakan. Bila menemukan yang demikian, dianjurkan untuk segera periksa.

4. Puting berambut
Umumnya rambut-rambut halus yang tumbuh di sekitar puting adalah hal yang wajar meski kadang dianggap mengganggu penampilan. Namun ada baiknya memeriksakan diri apabila rambut-rambut itu tumbuhnya mendadak, kasar dan tidak seperti biasanya.

5. Totol-totol di sekitar puting
Dr Drajat mengatakan, totol-totol di areola atau daerah berwarna cokelat di sekitar puting adalah hal yang wajar. "No problem," kata Dr Drajat. Menurutnya, totol-totol tersebut adalah kelenjar sebacea yang ada di lapisan subcutan dan berfungsi untuk meminyaki puting agar tidak kering. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/22/2013

Ada Bintil-bintil di Sekitar Puting Susu, Bahaya atau Tidak?


Bagi para wanita, kanker payudara adalah momok yang mengerikan karena jika luput dideteksi bisa mengarah pada kematian. Gejalanya antara lain berupa munculnya benjolan di sekitar payudara. Lalu bagaimana jika di sekitar puting terdapat bintil-bintil? Apakah ini berbahaya?

"Kalau menemukan ada banyak tonjolan di sekitar puting susu, itu memang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Itu bukan pertanda kanker," kata dr Abraham Arimuko, Sp.KK, dokter spesialis kulit dan kelamin RSPAD Gatot Soebroto seperti ditulis, Rabu (9/1/2013).

Terkait tonjolan atau benjolan di sekitar payudara, hal itu adalah hal yang lumrah dan tidak selalu mengindikasikan kelainan ataupun kanker. Menurut penelitian, hanya 15 persen benjolan mencurigakan yang berkembang menjadi kanker.

Sekitar 80 persen benjolan pada payudara hanyalah berupa tumor jinak, kelainan hormonal, kista, infeksi, benturan atau trauma. Sedangkan bintil-bintil di sekitar puting disebut Papiloma Intraduktus. Bintil-bintil ini sebenarnya terdapat di dalam saluran susu.

Payudara terdiri dari beberapa kelenjar dan daerah kecokelatan di sekitar puting disebut areola. Di bawah areola terdapat laktiferus duktus, bagian yang berisi ASI. Ketika wanita mencapai mencapai pubertas, perubahan kadar hormon menyebabkan saluran ini tumbuh dan menyebabkan timbunan lemak dalam jaringan payudara meningkat.

Papiloma intraduktus dapat ditemukan pada kedua payudara dan terkadang bisa menyebabkan keluarnya cairan puting atau nipple discharge. Karena keluarnya cairan dari puting bisa jadi merupakan tanda kanker payudara, maka ada baiknya segera memeriksakan diri jika mengalami gejala tersebut.

"Jika ada pembengkakan, iritasi, nyeri, keluar cairan dari puting selain air susu, maka sebaiknya segera memeriksakan diri," imbau dr Abraham. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/21/2013

Lindungi Puting, Perhatikan 5 Hal Ini Saat Beli Bra


Kesehatan puting susu antara lain tergantung dari bra yang dikenakan perempuan. Nah, agar puting susu sehat dan terhindar dari lecet, pakailah bra yang sesuai dengan fungsinya.

Berikut ini hal-hal yang harus Anda perhatokan saat akan membeli bra yang ramah bagi puting susu:

1. Pakai Sport Bra Hanya Saat Olahraga
Pakailah bra sesuai peruntukannya. Saat olahraga pakailah sport bra yang mampu memberikan dukungan tambahan untuk payudara saat latihan fisik. Bra ini didesain untuk meminimalkan gerakan payudara, mengurangi ketidaknyamanan, dan mengurangi potensi kerusakan ligamen dada.

Bra olahraga umumnya berbentuk seperti tank top yang bagian bawahnya dipotong dan dibuat dengan bahan yang melar.

2. Bra yang Pas
"Pakailah bra yang pas, tidak kekecilan," tutur dr Shahnaz Nadia Yusharyahya, SpKK, saat dihubungi detikHealth, Rabu (9/1/2012).

Sebab bra yang kekecilan akan membuat puting maupun kulit payudara menjadi tidak nyaman. Karena tergencet, bisa jadi puting menjadi sakit. Karena itu sebaiknya pilihlah bra dengan ukuran cup yang dapat menampung seluruh payudara.

3. Bra Berbahan Nyaman
Kenakanlah bra yang terbuat dari bahan yang nyaman dan lembut. Bra berbahan kasar dikhawatirkan membuat puting terluka akibat tergesek-gesek kain. Umumnya bra berbahan katun enak enak dipakai.

4. Perhatikan Jahitan Bra
Lihat dan rabalah cup bra bagian dalam. Apakah di bagian yang bersentuhan dengan puting terdapat jahitan kasar? Jika hal itu Anda temukan, sebaiknya bra tersebut jangan dibeli. Sebab jahitan kasar itu bisa membuat puting tergesek-gesek hingga luka. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/20/2013

Puting Susu Gatal, Kering dan Lecet? Waspadai Kanker Paget


Di tempat lain, lecet mungkin bisa dianggap sebagai gangguan kulit biasa. Namun tidak demikian bila lecet itu ditemukan pada puting susu dan tidak sembuh-sembuh. Hati-hati, bukan tidak mungkin itu adalah gejala kanker paget. Apa itu?

Kanker paget atau lengkapnya Paget Disease of the Breast adalah sejenis kanker payudara yang menyerang saluran ASI (Air Susu Ibu). Berbeda dengan kanker payudara biasa yang bisa muncul di mana saja sekitar payudara, kanker paget hanya muncul di sekitar puting susu.

"Gejala paget disease yang paling umum adalah luka lecet-lecet di dekat puting yang tidak sembuh-sembuh," kata Dr Drajat Ryanto Suardi, SpB(K)Onk dari Perhimpunan Onkologi Indonesia, saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (9/1/2013).

Namun demikian menurut Dr Drajat, bukan berarti jika ada gatal dan lecet-lecet pasti merupakan gejala kanker paget. Gatal yang disebabkan oleh kanker paget umumnya tidak seperti gatal biasa dan yang pasti tidak sembuh-sembuh hingga memicu perlukaan.

Selain lecet yang kadang dikira sebagai eksem, tanda lain yang perlu diwaspadai pada kanker paget adalah keberadaan kelenjar getah bening di daerah ketiak atau di dekat tulang selangka. Di dunia kedokteran, kelenjar ini disebut dengan istilah supraclavicular.

Sama seperti kanker payudara pada umumnya, kanker paget juga dipicu oleh banyak faktor termasuk faktor usia. Kelompok usia 35 sampai 45 tahun menurut Dr Drajat merupakan kelompok yang relatif paling rentan diserang kanker paget maupun jenis kanker payudara yang lain.

Penanganan kanker paget juga tidak berbeda dengan jenis kanker payudara yang lain, yakni dengan operasi pengangkatan. Di beberapa negara, pengangkatan bisa dilakukan hanya di sekitar puting saja namun di Indonesia payudara yang diserang kanker paget masih harus diangkat semuanya.

"Sulit, (di Indonesia) kadang-kadang pasien kontrolnya menjadi tidak teratur. Nah kita khawatir nanti malah out of control, nanti berbahaya. Sehingga walau (kanker paget) hanya terjadi di puting, tapi seluruh payudara diangkat," tambah Dr Drajat. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/19/2013

Hati-hati! Salah Pakai Bra Bisa Bikin Puting Susu Lecet


Beberapa perempuan mengeluh puting payudaranya sakit. Hal sepele seperti salah memakai bra ternyata menjadi salah satu penyebab puting payudara lecet. Jadi, jangan asal membeli dan memakai bra.

"Kalau bra-nya kesempitan dan bahannya kurang baik bisa menggesek puting yang mengakitabkan lecet. Saat membeli bra coba lihat ada tidak jahitan sambungan di bagian putingnya. Kalau ada, sambungan itu bisa menggesek puting," tutur dr Shahnaz Nadia Yusharyahya, SpKK, saat dihubungi detikHealth, Rabu (9/1/2012).

Dia pun menyarankan agar para perempuan mengenakan bra yang sesuai ukuran dan memiliki kualitas yang baik. Menurut dr Shahnaz, perempuan berpayudara besar dan kecil memiliki risiko puting lecet yang sama.

"Mau besar atau kecil payudaranya, kalau pakai bra yang kesempitan dan bahannya tidak nyaman tentu akan membuat puting lecet. Karena itu pula pakailah bra sesuai peruntukannya," papar dokter yang sehari-hari bekerja di RS Cipto Mangunkusumo ini.

dr Shahnaz menambahkan untuk kegiatan sehari-hari plester untuk melindungi puting tidak perlu dipakai. Sebab puting akan aman jika berada dalam wadah yang pas ukuran dan nyaman.

Dalam kondisi tertentu, perempuan memang mengalami sakit di sekitar putingnya. Misalnya pada saat kehamilan, puting mengalami nyeri karena ada perubahan fisik pada tubuh perempuan hamil. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Ini Dia Kelainan-kelainan yang Mengganggu Fungsi Puting Susu


Siapa bisa menyangkal bahwa payudara merupakan aset berharga bagi wanita? Bagian tubuh yang penting untuk menegaskan fitur khas wanita ini sejatinya berfungsi untuk memberi makan bayi. Sayangnya, ada beberapa hal yang membuat fungsinya jadi terganggu.

Beberapa kelainan tersebut ada yang bersifat bawaan sehingga tidak begitu berbahaya, namun ada juga diakibatkan oleh gangguan yang bisa berakibat fatal. Mengenali kelainan ini akan sangat membantu para wanita waspada terhadap berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.

Seperti dirangkum detikHealth, Rabu (9/1/2013), kelainan-kelainan tersebut antara lain:

1. Puting Rata atau Tenggelam
Terkadang dijumpai wanita yang puting payudaranya tidak menonjol, melainkan rata atau malah melesak ke dalam. Anomali ini disebut dengan Inverted Nipple dan merupakan bawaan sejak lahir, jadi bukan merupakan gejala dari penyakit tertentu.

Masalah yang ditimbulkan adalah seringkali pemiliknya jadi merasa minder. Dampak yang paling menyebalkan adalah membuat proses menyusui bayi jadi merepotkan. Apabila puting awalnya normal lalu tiba-tiba rata atau melesak ke dalam, ini yang bisa jadi merupakan pertanda kanker.

2. Nipple Discharge
Keluarnya cairan yang abnormal dari salah satu atau kedua puting payudara disebut dengan Nipple Discharge. Gangguan ini jarang terjadi pada wanita yang belum pernah hamil. Kemungkinannya meningkat seiring usia kehamilan.

Keluarnya cairan juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit, terutama jika disertai dengan perubahan lain pada salah satu atau kedua payudara. Terkadang ditemukan darah atau nanah cairan yang keluar. Apabila hal ini terjadi, segera periksa ke dokter.

3. Saluran Susu Tersumbat
Ketika saluran susu di bawah puting membesar, dinding saluran menebal dan saluran terisi dengan cairan. Saluran susu kemudian tersumbat dengan zat yang kental dan lengket. Gangguan ini disebut dengan mammary duct ectasia dan tidak berisiko menyebabkan kanker payudara.

Mammary duct ectasia paling sering dialami wanita berusia 40 - 50-an tahun dan tidak menampakkan gejala. Jika ada, gejalanya berupa puting berubah warna menjadi berwarna kehijauan, hitam, atau putih kotor, jaringan payudara di sekitarnya menjadi lembut dan berwarna kemerahan, serta terdapat benjolan atau penebalan

4. Infeksi Mastitis
Mastitis adalah infeksi pada jaringan payudara yang menyebabkan nyeri, pembengkakan dan kemerahan pada payudara. Biasanya gejalanya disertai dengan demam dan menggigil. Gangguan ini paling sering menyerang wanita yang sedang menyusui.

Penyebabnya adalah bakteri memasuki payudara melalui kulit puting susu yang retak atau melalui lubang bukaan saluran susu pada puting susu. Bakteri pada permukaan kulit dan mulut bayi memasuki saluran susu dan berkembang biak, sehingga menyebabkan nyeri dan bengkak.

5. Penyakit Paget
Kebanyakan penyakit ini awalnya menyerang puting lalu menyebar ke areola atau area berwarna gelap di sekitar puting dan area lain di sekitar payudara. Sekilas, penyakit ini terlihat seperti eksim, lecet-lecet, berwarna merah kasar dan gatal.

Meskipun jarang, penyakit ini bisa ditemukan di kedua payudara. Yang mengkhawatirkan, umumnya penyakit ini kemudian berkembang menjadi kanker payudara. Oleh karena itu, apabila menemui penyakit ini, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan mamogram.

6. Paresthesia
Paresthesia merupakan sensasi terbakar, menusuk, gatal atau kesemutan di payudara, termasuk puting. Sayangnya, penyebab kelainan ini masih belum diketahui dengan jelas. Para ahli percaya bahwa gangguan ini disebabkan oleh penyakit-penyakit tertentu seperti malnutrisi, trauma fisik, penyakit jaringan ikat, infeksi, hingga keracunan logam berat seperti merkuri, timbal dan arsen.

7. Nyeri Akibat Menyusui dan Salah Berbusana
Nyeri pada puting payudara bisa disebabkan oleh berbagai sebab. Pada saat awal menyusui bayi, nyeri bisa dipicu oleh regangan yang dialami puting karena isapan bayi dan bersifat sementara.

Rasa nyeri juga bisa disebabkan oleh posisi yang salah saat menyusui, pelepasan puting secara mendadak oleh bayi, atau penggunaan alat pompa ASI yang tidak tepat. Nyeri juga bisa muncul akibat penggunaan bra yang kurang baik. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/18/2013

Cara Merawat Puting Susu Selama Hamil dan Menyusui


Puting susu merupakan salah satu bagian dari organ tubuh yang penting dalam proses menyusui. Bagaimana cara merawat bagian tubuh ini selama proses hamil dan juga menyusui?

Berbagai perawatan kadang dilakukan oleh sang calon ibu termasuk bagian putingnya agar bisa optimal dalam memberikan ASI pada buah hatinya kelak. Ternyata tak sulit merawat bagian puting ini.

"Memberikan pijat atau menarik puting agar lebih menonjol sebaiknya dikerjakan setelah melahirkan," ujar Dr Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM saat dihubungi detikHealth dan ditulis, Rabu (9/1/2013).

Untuk keberhasilan menyusui memang perawatan puting payudara ini bisa dibicarakan pada saat hamil, tapi pengerjaannya sebaiknya dilakukan ketika sudah melahirkan dan bukan pada saat hamil, karena takut memicu kontraksi.

Dr Utami menuturkan kondisi puting yang masuk ke dalam jarang sekali, karena biasanya seiring bertambah usia kehamilan maka puting ini akan lebih menonjol dan ia juga menjadi lebih lentur.

"Yang terpenting saat menyusui itu bukan panjang pendeknya puting, tapi kelenturan dari puting itu yang bertambah," ujar Dr Utami yang juga berpraktek di rumah sakit St Carolus, Jakarta.

Selain itu disarankan jika ingin melakukan pijat payudara sebaiknya jangan menggunakan minyak atau lotion karena ditakutkan akan masuk ke dalam ASI. Tapi cukup dengan melakukan pemijatan dengan tangan tanpa menggerakkan kulit, sehingga mencegah terjadinya luka atau lecet.

Jika terjadi lecet atau luka di puting payudara, maka hindari penggunaan lotion atau krim, tapi cukup mengoleskan bagian yang luka tersebut dengan ASI, karena di dalam ASI terdapat zat anti infeksi.

Serta tak ada salahnya untuk membersihkan puting dengan air hangat setiap habis mandi untuk menjaga kebersihannya dan hindari penggunaan sabun yang bisa membuat bagian puting kering, karena jika kering menyebabkan lapisan puting mengelupas dan muncul rasa sakit ketika menyusui. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/17/2013

Jangan Khawatir dengan Puting Payudara Rata


Fungsi payudara yang paling utama adalah untuk menyusui bayi yang amat membutuhkan ASI sebagai sumber nutrisi bagi pertumbuhannya. Apa jadinya jika puting payudara sang ibu justru hilang atau rata. Walau aneh, kasus seperti ini banyak dijumpai.

"Memang ada wanita di mana puting payudaranya rata atau disebut dengan inverted nipple. Kalau buat menyusui bayi caranya diperah saja, nanti dikasihkan ke bayinya," kata dr Abraham Arimuko, Sp.KK, dokter spesialis kulit dan kelamin RSPAD Gatot Soebroto seperti ditulis, Rabu (9/1/2013).

Puting yang hilang, rata atau bahkan melesak ke dalam ini bukanlah sebuah kelainan berbahaya karena memang merupakan variasi dari bentuk puting wanita. Sebenarnya, puting yang rata atau inverted nipple ini sebenarnya memiliki beberapa variasi.

Puting disebut 'dimpled' apabila tidak seluruh puting yang melesak ke dalam, melainkan hanya sebagian saja. Puting bisa ditarik keluar, tapi tidak bertahan lama dan melesak kembali. Jika hanya salah satu payudara yang putingnya melesak, maka disebut 'unilateral'.

Inverted Nipple sendiri terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
- Grade 1 apabila puting masuk ke dalam tapi mudah ditarik keluar. Puting akan melesak kembali apabila ada tekanan lembut di sekitar areola.
- Grade 2 apabila puting yang masuk ke dalam masih bisa ditarik keluar, tapi segera melesak kembali saat dilepas tarikannya.
- Grade 3 apabila puting yang melesak sulit ditarik keluar.

Biasanya, inverted nipple hanya akan menjadi masalah saat menyusui bayi dan tidak mengganggu kenikmatan saat melakukan aktifitas seksual. Hanya saja, terkadang ada wanita yang merasa malu sehingga memilih untuk 'mengobatinya'.

"Kalau ingin puting yang rata menjadi normal seperti kebanyakan, penanganannya adalah dengan operasi," kata dr Abraham.

Yang perlu diingat, puting yang rata ini merupakan ciri khas bawaan. Apabila puting payudara sebelumnya normal lalu tiba-tiba hilang atau melesak ke dalam, sebaiknya segera periksa ke dokter sebab hal itu bisa jadi merupakan pertanda adanya kanker payudara. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/16/2013

Hiasan Ekstrem Puting Payudara: Tindik Hingga Jepit Jemuran


Ada-ada saja aksi ekstrem yang dilakukan sebagian orang demi 'menghias' puting payudaranya, mulai dari tindik hingga menggunakan penjepit jemuran. Lantas adakah bahaya kesehatannya?

"Itu biasanya hanya untuk daya tarik, biar ada something different," ujar Dr Andri Wanananda, MS, pengamat kesehatan seksual detikHealth, saat dihubungi pada Rabu (9/1/2013).

Berikut beberapa 'aksi' ektrem yang dilakukan sebagian orang untuk menghias puting payudaranya, seperti dirangkum detikHealth:

1. Tindik Puting
"Ada yang pasang tindik atau ring di puting, katanya biar terus-terusan ada stimulasi. Jadi geli-geli gitu, sebagai daya tarik juga," jelas Dr Andri.

Meski dianggap lebih menarik, namun memasang tindik di organ sensitif ini bukan berarti tanpa risiko. Tindikan di puting dapat merobek kulit. Gangguan galaktorea atau air susu yang mengalir tiba-tiba dari payudara juga dapat disebabkan oleh menindik puting.

2. Tato Puting
Ada yang membuat tato di puting untuk gaya-gayaan, tapi ada juga yang membuatnya untuk mengembalikan puting yang telah hilang saat menjalani mastektomi (pengangkatan payudara). Seperti yang dilakukan Vincent Myers, seorang seniman tato yang mengkhususkan diri dalam tato puting dan areola pada wanita yang telah menjalani operasi kanker payudara.

Pria 49 tahun yang berasal dari Baltimore, AS, ini menciptakan ilusi 3-D yang sempurna dan tampak nyata, yang memungkinkan wanita yang sudah menjalani mastektomi merasa memiliki payudara utuh kembali.

3. Pemerah Puting
Tak hanya bibir atau rambut, ternyata puting juga bisa diwarnai. Biasanya dikenal dengan pemerah puting. Sesuai namanya, pemerah puting digunakan untuk mencerahkan atau memerahkan puting yang berwarna lebih gelap. Namun penggunaan produk ini tidak pernah dianjurkan oleh dokter kulit karena bisa menimbulkan reaksi alergi pada kulit puting.

4. Dipasangi Jepit Jemuran
Pemasangan jepit jemuran pada puting biasanya dilakukan oleh orang yang mengalami masokisme, yaitu orang dengan kelainan seksual yang mendapatkan kenikmatan seksual dengan cara menyiksa atau memberikan rasa sakit pada diri sendiri atau pun orang lain.

Dengan mendapatkan rasa sakit pada zona erotik seperti puting, orang dengan masokisme akan lebih bergairah atau malah mendapatkan orgasme.

5. Nipple Stretch
Nipple stretch merupakan bentuk perisai atau hiasan puting khusus yang dirancang sebagai tindik hingga meregangkan atau memperpanjang puting secara permanen. Pemasangan alat ini biasanya juga dilakukan oleh orang yang mengalami masokisme. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/15/2013

Kok Tumbuh Bulu di Sekitar Puting Susu, Apa Artinya?


Tak hanya pria saja yang bisa menumbuhkan bulu di dadanya, ternyata wanita juga. Kalau pada pria biasanya tumbuh lebat di bagian tengah dada, pada wanita tumbuhnya tidak sebanyak pada pria dan muncul di sekitar puting payudara.

"Tumbuhnya bulu di sekitar puting itu normal, penyebabnya karena genetik, sudah bawaan dari lahir. Kalau seseorang punya gen yang membuatnya tumbuh bulu saat waktunya tumbuh bulu ya tumbuh. Bisa juga karena pengaruh hormon," kata dr Abraham Arimuko, Sp.KK, dokter spesialis kulit dan kelamin RSPAD Gatot Soebroto seperti ditulis, Rabu (9/1/2013).

Menurut dr Abraham, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari munculnya bulu di bagian sensitif tersebut sebab bukan merupakan gejala kelainan tertentu. Adanya folikel bulu di sekitar puting adalah hal yang normal dan biasanya muncul pada masa-masa puber.

Walau demikian, bulu tersebut bisa tumbuh lebih lebat pada beberapa wanita. Pertumbuhan bulu secara berlebihan dan lebih gelap di payudara wanita bisa jadi merupakan efek dari hormon tubuh yang tidak stabil. Seperti dikutip dari Livestrong, ada beberapa penyebab bulu di sekitar payudara tumbuh lebat, yaitu:

1. Kehamilan
Bulu yang tumbuh lebat di sekitar payudara bisa jadi merupakan efek samping dari kehamilan. Kehamilan menyebabkan tubuh mengeluarkan hormon yang menyebabkan bulu tumbuh lebih cepat dan tidak mudah rontok. Bulu yang tumbuh di sekitar puting merupakan efek samping yang umum dari kehamilan.

2. Hirsutisme
Menurut University of Maryland Medical Center, sekitar setengah dari wanita memiliki hormon seks pria androgen yang membuatnya mengalami hirsutisme, yaitu kondisi medis yang ditandai dengan pertumbuhan bulu berlebihan pada payudara, bibir atas, dagu dan punggung.

Hirsutisme disebabkan oleh peningkatan kadar hormon pria yang juga dapat menyebabkan fitur pria lainnya seperti suara lebih dalam, botak, klitoris membesar dan bahu berotot. Jerawat, periode menstruasi yang tak teratur dan hilangnya kesan feminin juga merupakan efek hirsutisme.

3. Obat-obatan
Peningkatan kadar hormon pria juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan seperti fenitoin, minoxidil, diazoxide, siklosporin dan hexachlorobenzene. Akibatnya dapat menyebabkan bulu tumbuh di payudara.

4. Penyakit tertentu
Resistensi insulin yang parah, tumor pada kelenjar adrenal atau ovarium dan steroid anabolik dapat menyebabkan hirsutisme. Kondisi medis seperti sindrom Cushing dan sindrom ovarium polikistik juga menyebabkan hirsutisme. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/14/2013

Awas! Puting Susu Bisa Bocor, Hati-hati Saat Memerah


Ibu yang menyusui kadang menemukan adanya rembesan ASI yang membuat bra atau bahkan bajunya jadi basah. Tapi benarkah ASI yang keluar ini akibat proses memerah yang tidak tepat?

Pada ibu yang bekerja atau terpaksa harus meninggalkan buah hatinya di rumah maka salah satu cara yang dapat dilakukan agar tetap bisa memberikan ASI pada bayinya adalah dengan memerah.

Tapi proses memerah yang tidak tepat bisa membuat ASI yang keluar jadi tidak efektif, sehingga payudara menjadi penuh dan memicu terjadinya LDR (Let Down Reflex) yang mana organ produksi ASI berkontraksi sehingga keluar melalui puting susu.

Refleks ini dipengaruhi oleh hormon oksitosin yang membuat ASI merembes keluar. Hormon ini sering pula disebut hormon cinta karena akan keluar saat seseorang merasa bahagia, karena itu jika seorang ibu merasa happy ia akan lebih mudah dalam mengeluarkan ASI.

Nia Umar selaku Ketua IKMI (Ikatan Konselor Menyusui Indonesia) mencontohkan misal seorang ibu yang pergi bekerja maka ketika sampai kantor ia akan memerah payudara dan kadang ASI-nya tidak keluar banyak, sekitar 2 jam kemudian payudara akan menjadi penuh dan timbul let down reflex tersebut yang membuat ASI merembes keluar.

"Kalau berulang-ulang, di dalam payudara ada organ inhibitor yang bekerja jika payudara penuh dan tidak diambil-ambil maka akan mengirim sinyal ke otak untuk mengurangi ASI. Jika terus menerus produksi ASI akan berkurang," ujar Nia Umar ketika dihubungi detikHealth dan ditulis, Rabu (9/1/2013).

Nia menjelaskan jika teknik memerah yang digunakan benar maka ASI yang keluar akan menjadi lebih efektif. Sebelum memerah ibu harus mencuci tangan terlebih dahulu dan menyiapkan peralatan serta tempat penampung ASI.

Saat memerah ASI, tangan membentuk huruf V yang mana ibu jari berada di atas aerola atau sekitar 3 cm dari dasar puting dan posisi ke empat jari lainnya menyangga payudara lalu mulai memerah dan menampungnya di tempat yang sudah disediakan.

"Proses menyusui tidak harus sakit, tapi jika ada atau muncul rasa sakit berarti ada yang kurang tepat sehingga proses menyusui atau keluarnya ASI menjadi tidak efektif," tutur Nia.

Untuk itu tak ada salahnya jika sering berlatih atau meminta bantuan konselor laktasi agar didapat proses memerah yang tepat sehingga ASI yang dikeluarkan juga menjadi efektif. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/13/2013

Cedera Puting Akibat Tergigit Saat Menyusui, Harus Bagaimana?


Salah satu cedera yang paling sering dialami oleh ibu menyusui adalah lecet akibat payudara tergigit si bayi. Jika hal ini terjadi, apa yang sebaiknya harus dilakukan si ibu?

Cedera puting akibat tergigit saat menyusui bisa menimbulkan berbagai reaksi, mulai dari teriak hingga si ibu yang menangis. Namun jika hal ini terjadi ibu menyusui disarankan tidak teriak atau marah pada si bayi.

"Sebaiknya tidak teriak, karena reaksi bayi bermacam-macam. Bayi yang sudah gede ada yang senang jadi ketawa-ketawa dan diulang lagi, tapi ada juga yang jadi trauma nggak mau menyusu lagi," ujar Nia Umar selaku Ketua IKMI (Ikatan Konselor Menyusui Indonesia) saat dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (9/1/2013).

Nia menjelaskan trauma ini bisa menyebabkan bayi berhenti menyusui secara tiba-tiba, kondisi ini bisa membuat si ibu merasa bersalah dan stres berkepanjangan sehingga mempengaruhi produksi ASI dan butuh konselor.

Untuk itu ibu menyusui sebaiknya mencari tahu tanda-tanda jika bayinya ingin menggigit. Biasanya bayi usia 3-4 bulan yang mau tumbuh gigi maka gusinya akan terasa gatal, karenanya ketahui tanda-tandanya.

"Misalnya bayi sudah ngempeng dan nggak menyusu, selipkan jari kelingking untuk masuk ke mulut bayi dan secara perlahan tarik payudara sebelum bayi menggigit. Kalau bayi sudah besar diajak ngomong pelan-pelan bilang 'Mama sakit kalau digigit dek' dengan suara datar, bayi mengerti kok," ungkapnya.

Ini juga menjadi proses pendisiplinan anak, karena anak yang menggigit payudara itu tidak bermaksud untuk menyakiti ibunya, tapi bisa jadi karena gusinya gatal atau ia lupa misalnya tertidur. Namun jika sudah terjadi luka atau lecet di payudara maka penanganan yang tepat adalah tidak perlu menggunakan lotion atau krim apapun. tapi cukup keluarkan ASI sedikit lalu oleskan di tempat yang luka.

"Selesai menyusui, keluarkan ASI lalu dioleskan, karena di dalam ASI ada zat antiinfeksi. Kecuali putingnya lecet parah dan sangat menyakitkan itu harus ke dokter," ujar Nia.

Nia mengungkapkan kebanyakan lecet atau luka di payudara akibat posisi peletakan yang kurang tepat, karena itu sebaiknya cari posisi yang benar dan nyaman. terkadang posisi ini berbeda-beda tiap orang.

"Kalau sudah lecet hindari memompa ASI karena bisa membuat lecet jadi tambah terbuka, sebaiknya ASI diperah dan tetap disusui dengan posisi menyusui yang benar," ujar Nia yang juga tergabung dalam AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia).

Nia menyarankan cari posisi yang nyaman dengan dagu dan hidung menempel di payudara, mulut bayi terbuka lebar, pipi membulat dan bibir memble terluar. Sedangkan posisi gendongnya tergantung bagaimana ibu dan bayinya merasa nyaman. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/12/2013

Puting Susu Laki-laki, Apa Fungsinya?


Meski tak tumbuh membesar, laki-laki juga terlahir dengan payudara lengkap dengan putingnya. Namun berbeda dengan perempuan, puting susu pada laki-laki tidak memiliki fungsi laktasi atau menyusui. Lantas untuk apa fungsinya?

"Puting pada pria itu immature version of female breast, jadi buah dada yang tidak masak," jelas Dr Andri Wanananda, MS, seksolog dan pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, saat dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (9/1/2013).

Dr Andri menjelaskan saat embrio laki-laki dan perempuan memiliki jaringan dan bagian tubuh yang sama. Jadi semacam ada 'template' yang membuat tubuh laki-laki dan perempuan memiliki bentuk yang sama, termasuk juga dengan puting payudara yang ada pada kedua jenis kelamin.

Barulah kemudian pada usia kehamilan tertentu ada pengaruh dari gen, kromosom Y dan hormon testosteron yang membawa perubahan dan maskulinitas pada embrio.

Testosteron meningkatkan pertumbuhan penis dan testis. Tapi karena puting pada embrio laki-laki sudah ada sebelum proses ini dimulai, maka puting pun tetap ada meski tak akan bisa membesar saat masuk masa pubertas nantinya.

Puting dan jaringan payudara pada laki-laki tidak memiliki fungsi layaknya pada perempuan, yaitu berupa fungsi laktasi (menyusui), kecuali mungkin melindungi jantung dan paru-paru dari cedera, seperti dilansir About.com.

Namun demikian, puting pada laki-laki juga masih berfungsi sebagai salah satu zona erotik, meski tak sesensitif pada perempuan.

"Puting pria kalau lagi orgasme bisa tegang, sedangkan pada wanita saat baru bergairah payudara sudah mulai membesar dan puting tegak," jelas dokter yang juga merupakan anggota Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI).

Meski tak dapat membesar layaknya payudara dan puting pada perempuan, nyatanya payudara dan puting pada laki-laki juga dapat menghasilkan susu dan mengalami kanker payudara.

Tingkat hormon estrogen yang biasanya terdapat pada perempuan ternyata juga terdapat pada tubuh laki-laki. Jika terjadi kondisi atau penyakit tertentu yang mempengaruhi hormon, maka jaringan payudara pada laki-laki dapat tumbuh, yang disebut dengan gynacomastia. Kondisi inilah yang menyebabkan payudara laki-laki juga dapat menghasilkan susu.

Gynacomastia atau pembesaran abnormal pada payudara laki-laki, lebih sering terlihat pada masa remaja, masa pengembangan ketika hormon banyak berfluktuasi. Hal ini juga terlihat pada beberapa laki-laki dengan penyakit hati dan kadang-kadang pada pecandu alkohol. Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/10/2013

Amankah Mewarnai Puting Susu?


Warna puting susu berbeda-beda sesuai dengan warna kulit perempuan. Jika kulitnya gelap, maka puting susunya akan lebih gelap. Pun jika perempuan yang bersangkutan memiliki kulit terang, maka putingnya berwarna merah muda. Beberapa perempuan dengan puting agak gelap rupanya berniat memerahkannya dengan produk pemerah. Amankah?

"Tergantung juga krim yang dipakainya itu. Kalau kandungannya bisa dipakai kulit, as long as nggak alergi atau apa ya saya kira tidak apa-apa. Tapi kalau sedang menyusui sebaiknya jangan karena puting nanti akan masuk ke mulut bayi," tutur dr Shahnaz Nadia Yusharyahya, SpKK, saat dihubungi detikHealth, Rabu (9/1/2012).

Pemerah puting ini biasanya berbentuk seperti lipstik dan ada juga yang berupa krim. Selain untuk memerahkan puting, produk ini juga digunakan untuk memerahkan bibir.

"Ada juga yang membuat tato. Itu pilihan yang bersangkutan sih. Asal tidak alergi dan alat-alat untuk membuat tato bersih dan bebas kuman, saya kira bisa saja dilakukan. Tapi kalau saya sendiri sih tidak menganjurkan," ucap dokter di RSCM itu sambil tertawa.

Dia menjelaskan tidak ada patokan warna untuk menyatakan puting itu sehat. Karena warna puting memang tergantung dengan warna kulit. Hanya saja beberapa perempuan kemungkinan mewarnai puting untuk tampil lebih menggoda di depan pasangan.

"Warna puting memang berubah gelap pada saat hamil. Tapi nanti setelah melahirkan dan menyusui warnanya biasanya akan kembali lagi," ujar dr Shahnaz.
Sumber...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/09/2013

Puting Payudara, Si Imut yang Punya Kemampuan Besar


Bentuknya memang imut, meskipun kecil tapi puting payudara punya kemampuan luar biasa. Sebab puting menjalankan fungsi laktasi hingga seksual.

Dari puting dan aerola yang melingkari-nyalah bayi menyusu dan mendapatkan air susu ibu. Bagaimanapun bentuk putingnya, entah itu terbenam atau tidak, bayi tetap bisa menyusu. Ya, puting menjadi bagian dari fungsi pengantar ASI dari ibu kepada bayi.

Bagian tubuh yang kecil ini juga menjalankan fungsi seksual. Puting merupakan salah satu zona erotik pada tubuh perempuan. Menurut seksolog dan pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, Dr Andri Wanananda, MS, puting payudara termasuk dalam zona erotik yang paling sensitif setelah payudara.

Perempuan yang sedang bergairah, payudaranya akan membesar serta putingnya menjadi tegak dan mengeras. Pada pria yang sedang orgasme, puting pun bisa tegang. Sumber
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Puting Payudara. Info Seputar Ibu Hamil, Anak, Bayi dan Balita...